Dengan 3M, bye bye Covid-19


Sudah 7 bulan aku, kamu, dia, dan mereka di rumahkan. Nyaman gak sih sama situasi yang seperti ini terus ? Kalau aku sih jujur udah gak nyaman dan rasanya jenuh di rumah terus.

Semenjak covid masuk ke Indonesia kehidupan langsung berubah secara drastis. Kerja harus dari rumah, sekolah dari rumah, ibadah pun juga harus dari rumah.

Bulan maret 2019 pemerintah mengumumkan pasien pertama yang terkena covid-19. Dari sinilah terjadi perubahan dalam kehidupan kita.

Perubahan bukan hanya dalam diri kita, tapi juga perubahan kebijakan ekonomi dan politik dunia. Ya itu semua akibat pandemi covid-19.

Covid-19 ( Coronavirus Disease-2019) adalah penyakit baru yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan dan radang paru. Penyakit ini  disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-Cov-2).

Gejala yang sering terjadi akibat terpapar covid-19 adalah :

* Demam >37.7°C
* Batuk dan Pilek
* Gangguan Pernapasan ( Sesak)
* Sakit Tenggorokan
* Letih dan Lesu

Nah kalau penularannya melalui :

* Droplet/Tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin.
* Kontak Pribadi  seperti menyentuh dan berjabat tangan.
* Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya. Kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata sebelum mencuci tangan.

Menurut Studi Board of Innovation and BBC tahun 2020, Covid-19 mendorong perubahan pada perspektif, sikap, dan perilaku masyarakat, seperti konsep bekerja, budaya hidup sehat, aktifitas belanja dan lain - lain.

Untuk itu, kita sebagai masyarakat, pemerintahan pusat dan daerah harus bergotong royong dan bersinergi bersama untuk menyelesaikan persoalan pandemi covid-19.

Bapak Presiden Jokowi Widodo juga telah menyampaikan lima arahan terkait adaptasi kebiasaan baru agar masyarakat tetap produktif dan aman dari penularan covid-19.

1. Bapak Jokowi mengingatkan pentingnya prakondisi yang ketat. Jadi harus lebih ketat lagi nih sosialisasi tentang protokol kesehatan kepada masyarakat luas.

2. Pentingnya perhitungan yang cermat dalam mengambil kebijakan yang didasarkan data dan fakta di lapangan.

3. Penentuan prioritas yabg harus disiapkan secara matang mengenai sektor dan aktivitas mana saja yang bisa dimulai dan dibuka secara bertahap.

4. Konsolidasi dan koordi asi antara pemerintah pusat dengan daerah, mulai dari provinsi hingga tingjatan RT dan juga masyarakat.

5. Melakukan evaluasi secara rutin. Nah ini penting agar jajarannya tidak lengah karena kondisi di lapangan yang masih sangat dinamis.

Maka dari itu perlu diupayakan perubahan perilaku masyarakat, agar dapat memahami dan mengikuti protokol kesehatan di era adaptasi kebiasaan baru ini.

Kita harus patuhi 3M. Apa sih 3M itu ?

1. Memakai Masker
2. Mencuci tangan
3. Menjaga Jarak


Pada acara Seminar Online Bareng Blogger dengan tema " Yuuk Disiplin COVID-19 Ambyar " yang di laksanakan pada hari Rabu, 30 september 2020 melalui zoom kemarin banyak para pembicara yang membahas pentingnya patuhi 3M ini.


Menurut dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, adaptasi kebiasaan baru harus dilakukan agar masyarakat dapat menjalani kehidupan berdampingan dengan Covid-19.


Protokol kesehatan ini bukan hanya untuk kepentingan diri kita, tapi juga untuk masyarakat luas. Adaptasi kebiasaan baru ini juga harus di terapkan di beberapa tatanan, seperti tempat ibadah, pendidikan, pasar, tempat kerja dan juga tempat umum.

Di lingkungan keluarga juga kita harus saling jaga, ini yang dinamakan Perilaku " Keluarga Saja " seperti :

Perilaku saat masuk rumah 

* Lepaskan sepatu sebelum masuk pintu rumah
* Hindari menyentuh benda apapun
* Mandi, keramas, ganti baju dengan pakaian bersih
* Setelah bersih baru boleh berinteraksi dengan anggota keluarga.

Perilaku saat di luar rumah 

* Pakai masker
* Pakai baju lengan panjang/jaket dan sepatu
* Membawa hand sanitizer
* Jaga jarak 1-2 meter dengan orang lain
* Jangan menyentuh area wajah jika belum memcuci tangan pakai sabun.

Selain itu ada juga pembicara Dr. Rose Mini Agus Salim, M.Psi atau yang biasa di panggil Bunda Romi. Beliau menyatakan bahwa ada beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran diri dalam adaptasi kebiasaan baru.

Yaitu perkuat moral virtue, kenali 3 M, terapkan kebiasaan konsiste , dan mulai dari diri sendiri kemudian bawa pengaruh ke lingkungan agar menjadi contoh untuk lingkungan.

Seperti aku yang harus mengajarkan anak - anak untuk mulai hidup di era adaptasi baru ini. Kita sebagai orang tua patut mencontoh yang baik kepada anak - anak.

Seperti membiasakan memakai masker ketika berada di luar rumah, rajin mencuci tangannya sebelum makan atau menyentuh mulut, hidung dan mata. Menjaga jarak dengan orang lain.

Selalu memberikan makan makanan yang bergizi untuk keluarga, olahraga yang cukup dan juga pemberian vitamin.

Aku tak henti - hentinya mengingatkan kepada anakku betapa pentingnya patuh dengan 3 M ini.



Pastilah kita ingin kehidupan seperti dulu lagi, yang bisa bebas kemanapun, tanpa batasan apapun. Untuk kita kita semua masyarakat harus mematuhi 3M dan saling jaga di keluarga kita.

Lakukan mulai dari diri kita, dan anggota keluarga dan masyarakat lainya, supaya Covid-19 pergi selamanya.
Inga inga patuhi 3M ya !!!

Komentar

Postingan Populer